PopularIndonesia.com – Presiden Jokowi mengatakan bahwa pemindahan Ibu Kota Negara ke IKN bukan keputusan pribadinya sebagai Kepala Negara, melainkan juga keputusan seluruh rakyat Indonesia karena telah melalui tahapan berbangsa dan bernegara.
Keputusan perpindahan itu, kata Jokowi, telah melewati izin DPR hingga disahkannya Undang-Undang Ibu Kota Nusantara. Maka dari itu, Jokowi menekankan bahwa keputusan pemindahan ibu kota negara bukan dirinya saja, tapi ada andil seluruh rakyat Indonesia melalui DPR.
“Jadi ini bukan keputusan Presiden saja, tetapi juga keputusan seluruh rakyat Indonesia yang diwakili seluruh anggota DPR yang ada Jakarta,” kata Jokowi.
Jokowi mengatakan dirinya hanya sebagai eksekutor dalam memindahkan dan membangun ibu kota negara dari Jakarta ke Nusantara. Jokowi mengatakan bahwa Presiden Soekarno dan Soeharto adalah penggagas untuk kepindahan ibu kota.
Setelah melalui beberapa studi, kata Jokowi, akhirnya terpilih beberapa daerah untuk dijadikan sebagai ibu kota. Pada akhirnya disepakati bahwa daerah Penajem Paser Utara Kalimantan Timur dipilih untuk dibangun sebagai ibu kota negara
Jokowi menekankan kepindahan ke IKN bukan hanya pindah fisik terutama istana ataupun gedung kementerian. Namun, yang paling penting adalah tonggak peradaban bangsa Indonesia.
Baca Juga: Prabowo Akan Bangun Giant Sea Wall Jakarta-Gresik, Butuh Rp1.750 Triliun
Jokowi juga berharap pindahnya ibu kota ke Nusantara juga memperbaharui pola pikir, cara kerja hingga semangat kerja. Ia menyebut pemindahan ASN ke IKN akan mengikuti sistem yang sudah dirancang agar dapat berkompetisi dengan global.
“Artinya nantinya ASN masuk kesini sistemnya itu sudah siap karena dalam kompetisi global kompetisi antarnegara sekarang ini,” katanya.
