PopularIndonesia.com – Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berencana membangun Giant Sea Wall yang membentang dari Jakarta sampai ke Gresik, Jawa Timur.
Wacana proyek tersebut merespon urgensi penurunan muka tanah yang berdampak pada banjir rob yang akan mengancam wilayah pesisir pulau jawa di khususnya di bagian utara.
Akan tetapi, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bob Arthur Lombogia mengatakan hingga saat ini Kementerian PUPR belum menerima laporan terkait wacana pembangunan Giant Sea Wall Jakarta – Gresik tersebut.
Pengamat Infrastruktur dan Tata Kota dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna menyebutkan, pembangunan tanggul raksasa untuk mengantisipasi fenomena penurunan muka tanah itu memang membutuhkan pembiayaan yang tidak murah. Sedangkan kapasitas fiskal negara juga masih terbatas untuk membiayai program-program lain.
Yayat menilai, revitalisasi sungai, pengerukan sedimentasi, hingga pengendalian tata ruang yang dikuatkan lebih punya dampak langsung dalam memitigasi ancaman tenggelamnya pulau jawa di pesisir utara akibat banjir rob.
Baca Juga: Terobosan Baru di Sektor Transportasi, Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Hanya Ditempuh 4 Jam
Menurutnya, pembangunan tanggul laut raksasa di sepanjang pesisir pulau jawa itu juga tidak serta merta menjadi solusi atas fenomena penurunan muka tanah yang belakangan terjadi, serta ancaman tenggelamnya wilayah pesisir.
Sebab ada ongkos ekologis hingga geologis disamping biaya pembangunan yang harus dibayar kepada masyarakat. Misalnya perubahan bentang alam wilayah pesisir, sehingga terancamnya ekosistem yang ada di pesisir lautan.
Sebelumnya organisasi lingkungan Walhi (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) sempat merilis kajian dampak alami dari adanya pembangunan tanggul laut raksasa di pulau jawa.